Lakukan Riset, Upaya KPU Tingkatkan Partisipasi
Jakarta,kpu.go.id- Penyelenggaraan pemilu yang merupakan sarana proses pergantian kekuasaan dalam sejarahnya mempunyai dinamika masing-masing, dan tingkat partisipasi pemilih atau tingkat keikutsertaan pemilih menjadi salah satu sorotan utama.
“Pada pemilihan kepala daerah 9 Desember kemarin, terdapat 5 daerah yang tingkat partisipasi pemilihnya turun hingga 20 persen, namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum bisa menyimpulkan variabel-variabel apa saja yang menentukan,” jelas Komisioner KPU Sigit Pamungkas dalam diseminasi hasil riset partisipasi masyarakat pada pemilu tahun 2014, Kamis (17/12).
Acara yang berlangsung di ruang rapat lantai 1, Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol No. 29 Jakarta turut mengundang partai politik dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta mantan anggota KPU RI, Ramlan Subekti.
KPU bekerjasama dengan Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI), membuat kajian untuk menemukan akar permasalahan dan terumuskannya strategi yang berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu.
“Selama ini belum ada hasil riset yang menunjukan faktor dan variabel-variabel apa saja yang berpengaruh dalam tingkat partisipasi pemilih, sehingga kajian ini diharapkan dapat menjawabnya,”tutur Sigit.
Sigit menambahkan, kajian partisipasi pemilih pada Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 yang lalu difokuskan untuk menjawab 4 faktor yakni; faktor apa saja yang mempengaruhi kehadiran dan ketidakhadiran pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih secara umum dan bagaimana upaya untuk meningkatan partisipasi pemilih dalam pemilu. (ajg/red. FOTO KPU/ieam/Hupmas)
“Pada pemilihan kepala daerah 9 Desember kemarin, terdapat 5 daerah yang tingkat partisipasi pemilihnya turun hingga 20 persen, namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum bisa menyimpulkan variabel-variabel apa saja yang menentukan,” jelas Komisioner KPU Sigit Pamungkas dalam diseminasi hasil riset partisipasi masyarakat pada pemilu tahun 2014, Kamis (17/12).
Acara yang berlangsung di ruang rapat lantai 1, Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol No. 29 Jakarta turut mengundang partai politik dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta mantan anggota KPU RI, Ramlan Subekti.
KPU bekerjasama dengan Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI), membuat kajian untuk menemukan akar permasalahan dan terumuskannya strategi yang berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu.
“Selama ini belum ada hasil riset yang menunjukan faktor dan variabel-variabel apa saja yang berpengaruh dalam tingkat partisipasi pemilih, sehingga kajian ini diharapkan dapat menjawabnya,”tutur Sigit.
Sigit menambahkan, kajian partisipasi pemilih pada Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 yang lalu difokuskan untuk menjawab 4 faktor yakni; faktor apa saja yang mempengaruhi kehadiran dan ketidakhadiran pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih secara umum dan bagaimana upaya untuk meningkatan partisipasi pemilih dalam pemilu. (ajg/red. FOTO KPU/ieam/Hupmas)
Bagikan:
Telah dilihat 2,037 kali